PemudaIndonesia dalam sejarahan cukup memainkan perannya dalam ‘mendesain’ setiap peristiwa besar perubahan bangsa ini, bahkan sekaligus menjadi aktor utama dalam peristiwa perubahan tersebut. Dalam hal ini bisa katakan bahwa pemuda telah memiliki daya responsivitas yang tinggi dalam menerjemahkan semangat zamannya masing-masing.
Sebenarnya tidak ada kata sumpah pada peristiwa sejarahnya 28 Oktober 1928,” kata Sejarawan JJ Rizal saat dihubungi IDN Times pada Kamis (25/10/2018). Menurutnya, kata “Sumpah Pemuda” diberikan bertahun-tahun kemudian setelah peristiwa Kongres Pemuda II berlalu. “Kata sumpah ini ditempelkan belakangan setelah Indonesia merdeka.
Dalamperjalanan bangsa kita selama 100 tahun terakhir sejak kebangkitan nasional, selama 80 tahun terakhir sejak sumpah pemuda, selama 63 tahun terakhir sejak kemerdekaan, ataupun selama 10 tahun terakhir sejak reformasi, telah banyak kemajuan yang telah kita capai, tetapi masih jauh lebih banyak lagi yang belum dan mesti kita kerjakan.
PeristiwaSumpah Pemuda lantas menjadi inspirasi bagi pergerakan-pergerakan para pemuda ke depannya. Para pemuda bersatu, bersinergi, dan berkolaborasi bersama melakukan sebuah perubahan bagi kebaikan bangsa ini. Hal ini menunjukkan bahwa makna persatuan, idealisme, maupun semangat dari peristiwa sumpah pemuda sudah mulai terkisis
Kitaharus memaknai kembali sesuai dengan semangat sekarang tanpa kehilangan nilai-nilai dari Sumpah Pemuda itu sendiri. Itulah sebabnya kita harus melakukan refleksi kebelakang, sekaligus kita harus mengantisipasi kedepan sejarah perjalanan bangsa dalam menghadapi tantangan baru dengan semangat nilai-nilai Sumpah Pemuda, Proklamasi
TeksSumpah Pemuda berasal dari manifesto politik Indische Vereeniging atau Perhimpunan Indonesia (PI) yang digagas olehnya. Ketika berlangsungnya Manifesto Politik 1925, Sunaryo kala itu belum
DGlU9f. - Hari ini 92 tahun lalu, tepatnya 28 Oktober 1928, berlangsung Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda. Momentum Sumpah Pemuda menjadi salah satu titik balik perjalanan bangsa Indonesia menuju Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Sebab, saat itu Indonesia masih terpecah belah sehingga para pemuda belum memahami siapa musuh mereka dan bersatu untuk melawannya. Persatuan itu kemudian ditandai dengan momen Sumpah Pemuda. Baca juga Contoh Teks Eksplanasi tentang Sumpah Pemuda Organisasi pemuda Sebelum lahirnya Sumpah Pemuda, sudah mulai bermunculan organisasi pemuda seperti Perhimpunan Indonesia pada 1908, lalu Tri Koro Darmo pada 1915. Dikutip dari harian Kompas, pada 22 November 1977, sebelum 28 Oktober 1928, para pemuda masih terpecah dalam beberapa organisasi kedaerahan, seperti Jong Java, Jong Sumatra, dan lain-lain. Pada saat memperingati lima tahun Jong Sumatranen Bond pada 1921, Mohamad Yamin menerbitkan sebuah buku kumpulan sajak yang berjudul Tanahair. Namun, saat itu yang dimaksud Tanah Air oleh Yamin adalah Andalas, Sumatera. Belum termasuk Indonesia. Dalam masa enam tahun, tumbuh berbagai kesadaran baru di kalangan pemuda karena musuh yang dihadapi mereka sama, yaitu Belanda. Kesadaran itulah yang menyebabkan mereka berusaha menggalang persatuan dalam sebuah kesadaran baru. Pada 1926, diselenggarakan Kongres Indonesia Muda yang pertama Kongres Pemuda I. Bahkan, pada tahun itu pun kesadaran itu belum cukup untuk melahirkan sebuah sumpah pemuda. Baca juga Nilai-Nilai Penting Sumpah Pemuda Lahirnya Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda baru lahir dua tahun kemudian. Pada 1928, Moh Yamin menerbitkan sebuah kumpulan sajak yang baru berjudul Indonesia, Tumpah Darahku. Itu menunjukkan perubahan kesadaran para pemuda. Ketika Kongres Indonesia Muda kedua Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 1928, bahasa Melayu sudah lama menjadi bahasa pergaulan yang dipakai secara luas di seluruh kepulauan Nusantara. Namun, saat itu kedudukan bahasa Melayu belum kuat. Sebagian ahli Belanda menganjurkan agar bahasa Belanda menjadi bahasa resmi di seluruh Indonesia dipakai seluruh penduduk Bumiputera.Namun, ada juga ahli Belanda yang menganggap bahasa Belanda itu begitu tinggi sehingga tidak pantas dipakai oleh kaum inlander Indonesia. Karena ada perbedaan paham ini maka pemerintah kolonial Belanda tidak segera sampai pada kebijakan untuk menjadikan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi satu-satunya. Padahal, sebelumnya Perancis dan Inggris mewajibkan bahasanya diterapkan di daerah jajahannya. Namun, kebijakan Belanda itu justru membuat bahasa Melayu memiliki kesempatan menjadi bahasa Indonesia. Baca juga Kisah Lagu Indonesia Raya dan Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda Detik-detik Sumpah Pemuda Dikutip dari 28 Oktober 2019, Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928. Kongres itu melahirkan sebuah deklarasi yang dikenang hingga saat ini. Tokoh yang berjasa dalam merumuskan deklarasi itu adalah Moh Yamin. Saat kongres berlangsung, dia menuliskan gagasan "Sumpah Pemuda" dalam sebuah kertas. Kertas itu kemudian dia sodorkan kepada Soegondo Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres. "Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie Saya punya rumusan resolusi yang elegan," kata Yamin kepada Soegondo, dikutip dari buku Mengenang Mahaputra Prof. Mr. H. Muhammad Yamin Pahlawan Nasional RI 2003. Teks Sumpah Pemuda Deklarasi bernama Sumpah Pemuda itu lahir setelah para peserta menyatakan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda. Adapun istilah Sumpah Pemuda tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, tetapi diberikan setelahnya. Berikut ini isi teks keputusan Kongres Pemuda II Pertama Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa IndonesiaKetiga Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Lagu "Indonesia Raya" yang melegenda Lagu "Indonesia Raya" diciptakan dan diperdengarkan untuk pertama kali pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928. Lagu tersebut diperdengarkan secara instrumental di depan kongres dengan biola. Satu hal yang menarik dari lagu "Indonesia Raya" adalah, tidak banyak yang tahu bahwa lagu tersebut selama ini dinyanyikan hanya satu bait. WR Supratman menciptakan lagu tersebut dalam tiga bait stanza. Dari ketiganya, stanza pertama jauh lebih populer dan dihafal masyarakat Indonesia daripada kedua dan ketiga. Baca juga Update 12 Vaksin Corona Masuki Uji Coba Tahap 3, 6 Disetujui Terbatas Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Hari Sumpah Pemuda jatuh pada 28 Oktober 1928. Sumpah pemuda adalah hari bersejarah ketika pemuda-pemudi Indonesia mengucapkan ikrar untuk bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, dan kesatuan. Ikrar tersebut merupakan hasil rapat Pemuda-Pemudi atau Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928. Kongres ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia PPPI. PPPI merupakan organisasi pemuda yang terdiri dari berbagai latar organisasi. Mengutip laman organisasi yang mengikuti kongres Sumpah Pemuda antara lain Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi. Teks Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda Buku Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI kelas III Sumpah pemuda dilaksanakan ketika masa pergerakan nasional. Sebelum ikrar Sumpah pemuda dibacakan, lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman dikumandangkan. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan sebanyak tiga kali yang dilakukan di tiga gedung berbeda. Hasil kongres ketiga, para pemuda ini mengumumkan rumusan teks Sumpah Pemuda yang terdiri dari 3 butir. Pertama Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia Kedua Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia Ketiga Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia Makna Sumpah Pemuda Teks Sumpah Pemuda terdiri dari tiga butir yang memiliki makna mendalam sesuai dengan negara Indonesia. Mengutip dari buku "Pendidikan Kewarganegaraan" SD/MI kelas III, makna Sumpah Pemuda yaitu 1. Satu Tumpah Darah Tumpah darah adalah kata lain untuk tanah kelahiran. Ikrar ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi terpisah-pisah. Meski terdiri dari ribuan pulau yang dipisahkan oleh laut, tapi hakikatnya satu yaitu negara Indonesia. Tumpah darah disini artinya tidak hanya daratan tetapi juga lautan. Oleh sebab itu, ikrar tumpah darah diartikan sebagai tanah air Indonesia. 2. Satu Bangsa Bangsa adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu wilayah dan berada dibawah satu pemerintahan. Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda, misal bangsa Jawa, Sunda, Batak, Aceh, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sebelum Indonesia merdeka, ada penjajah yang memecah belah bangsa. Ketika kemerderkaan, bangsa Indonesia harus dipersatukan. Seperti yang dirumuskan pada Sumpah Pemuda. Hanya ada satu bangsa yaitu bangsa Indonesia sesuai dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Artinya semboyan itu adalah meski berbeda-beda tetapi hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. 3. Satu Bahasa Indonesia memiliki beragam suku dan bahasa daerah yang beragam. Suatu negara membutuhkan bahasa pemersatu untuk persatuan dan kesatuan. Bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa persatuan dan bisa diterima suku di Indonesia. Ikrar Sumpah Pemuda untuk menyatukan bangsa Indonesia, mengurangi perbedaan, dan perpecahan. Teks Sumpah Pemuda mewakili seluruh pemuda-pemudi di Indonesia. Sehingga tidak ada lagi perbedaan bahasa daerah, suku bangsa, asal, dan agama yang menjadi penghalang perbedaan. Tokoh Sumpah Pemuda Ada tiga tokoh penting dibalik Sumpah Pemuda antara lain 1. Muhammad Yamin Prof. Muhammad Yamin, lahir di Sawahlunto, 24 Agustus 1903. Pada Kongres Pemuda II, Muhammad Yamin mewakili organisasi pemuda Sumatra. Beliau adalah seorang sastrawan dan dikenal sebagai penulis puisi. Muhammad Yamin wafat di Jakarta pada 17 Oktober 1962 lalu dimakamkan di tanah kelahirannya Sawahlunto, Sumatra Barat. 2. Sunario Prof. Mr. Sunario lahir di Madiun 28 Agustus 1902. Beliau belajar di Belanda memakai biaya sendiri dan pulang ke Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan. Pada Kongres Pemuda II, beliau menjadi wakil organisasi Jong Java. Pada kongres tersebut, Sunario membahas mengenai persatuan pemuda. Menurutnya kemerdekaan bisa diraih dengan semangat persatuan. Setelah Indonesia merdeka, beliau diangkat menjadi menteri luar negeri. 3. Mr. Amir Syarifuddin Mr. Amir Syarifuddin lahir di Medan, Sumatera Utara pada 27 April 1907. Beliau berasal dari keluarga Batak dan mewakili Jong Batang pada Kongres Pemuda II. Setelah Indonesia merdeka, Amir Syarifuddin sempat mendudukan jabatan menteri dan perdana menteri. Selain ketiga tokoh di atas ada nama tokoh penting dalam Kongres Sumpah Pemuda seperti Purnomowulan, Ramelan, dan Sarmidi Mangunsarkoro. Sejarah Sumpah Pemuda 1. Rapat pertama Sumpah Pemuda dilaksanakan pertama kali di gedung Katholieke Jongenlingen Bond KJB. Rapat pertama dilakukan pada 27 Oktober 1928, di gedung KJB yang sekarang disebut Lapangan Banteng. Sugondo sebagai tokoh penting yang memimpin jalannya dilanjutkan dengan uraian Muhammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan pemuda. Ada lima faktor yang membuat kuatnya persatuan yaitu sejarah, bahasa, hukum, adat, pendidikan, dan kemauan. 2. Rapat kedua Rapat kedua dilakukan pada Minggu, 28 Oktober 1928 di gedung Oost-Java Bioscoop. Rapat kedua ini membahas tentang masalah pendidikan di Indonesia. Pembicara kedua adalah Purnomowulan dan Sarmidi Mangunsarkoro. Rapat ini membahas tentang keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. 3. Rapat ketiga Kongres ketiga membahasa tentang nasionalisme dan demokrasi sebagai gerakan kepanduan. Ramelan menjelaskan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan ini dilakukan sejak masih anak-anak untuk disiplin dan mandiri. Gerakan kepanduan sekarang ini dikenal dengan nama Pramuka.
Home Politik Rabu, 28 Oktober 2020 - 0530 WIBloading... Hari ini, tepat 92 tahun yang lalu, para pemuda Indonesia mengucapkan ikrarnya untuk bertumpah darah, berbahasa, dan berbangsa Indonesia. Ikrar ini kemudian disebut sebagai Sumpah Pemuda. FOTO/ A A A JAKARTA - Hari ini, tepat 92 tahun yang lalu, para pemuda Indonesia mengucapkan ikrarnya untuk bertumpah darah, berbahasa, dan berbangsa Indonesia. Ikrar tersebut menjadi bagian dari perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaannya yang hari ini diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda . Sumpah Pemuda merupakan salah satu pencetus atau tonggak yang membakar persatuan serta semangat golongan-golongan muda dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sumpah Pemuda sendiri diperingati setiap 28 Oktober. Sebab, pada 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia bersepakat untuk mengucap isi sumpah tersebut yakni sebagai berikut Baca Juga PertamaKami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa bagaimana sejarah tercetusnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928? Berikut ulasan singkat sebelum tercetusnya Sumpah Lemuda pada 28 Oktober 1928, merujuk berbagai Pemuda merupakan hasil dari rumusan dalam Kongres Pemuda II Indonesia. Kongres itu merupakan pertemuan besar pada 1928 yang dihadiri para pelajar dari seluruh wilayah Nusantara yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia PPPI. Baca Juga Kongres Pemuda II digelar tiga sesi di tiga tempat berbeda. Organisasi kepemudaan yang hadir saat itu di antaranya Jong Java, Jong Batak, Jong Ambon, dan Jong Islamieten pertama dilakukan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond KJB yang sekarang bernama Lapangan Banteng. Ketua PPPI, Sugondo Djojopuspito dalam sambutannya saat itu berharap Kongres Pemuda II diharapkan dapat mempererat semangat persatuan di antara para pemuda. peringatan sumpah pemuda sumpah pemuda 92 tahun sumpah pemuda Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu 4 jam yang lalu 5 jam yang lalu
JAKARTA, - Hari Sumpah Pemuda selalu diperangti pada tanggal 28 Oktober setiap tahun sebagai momentum bersatunya para pemuda. Sumpah Pemuda dinilai menjadi momen kunci dalam perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Sumpah Pemuda adalah hasil dari Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928, 92 tahun yang lalu, begini bunyinyaPertama Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia Ketiga Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Baca juga Jokowi Minta Hari Sumpah Pemuda Jadi Momen Bersatu Hadapi Covid-19 Para pemuda kerap memegang peran penting dalam sejarah Indonesia, sebut saja peristiwa Rengasdengklok di mana para pemuda 'menculik' Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, hingga gerakan Reformasi yang dimotori kelompok mahasiswa dan berhasil mengakhiri kekuasaan Orde Baru. Namun, tahukan Anda bahwa gerakan pemuda itu telah dimulai jauh sebelum peristiwa Sumpah Pemuda? Tri Koro Dharmo Pergerakan Pemuda sebetulnya sudah ada 13 tahun sebelum Sumpah Pemuda. Dilansir dari buku Indonesia dalam Arus Sejarah 2013, terdapat sebuah perkumpulan pelajar bernama Tri Koro Dharmo yang berdiri pada 7 Maret 1915. Tri Koro Dharmo beranggotakan para pelajar bumiputra yang berasal dari perguruan dan sekolah-sekolah yang ada di Jawa. Baca juga Demo di Hari Sumpah Pemuda, Massa Aksi Bacakan Sumpah Buruh Tolak Omnibus Law Secara bahasa, Tri Koro Daharmo bermakna tiga tujuan mulia sakti, bukti, bakti. Organisasi itu menginginkan sebuah perubahan dari cara pandang pemuda akan kondisi yang terjadi di Indonesia. Seiring waktu berjalan, Tri Koro Dharmo berubah nama menjadi Jong Java agar keanggotaan organisasi itu dapat lebih luas, seluruh pelajar dari Jawa, Madura, Bali, dan Lombok pun bisa bergabung. Baca juga Peringatan Sumpah Pemuda, Wakil Ketua KPK Korupsi adalah Musuh Bersama Mereka kemudian menggelar berbagai kongres untuk menyempurnakan dan menyebarkan pentingnya peran pemuda ke banyak kalangan. Kegiatan organisasi itu menyasar pada pemberantasan buta huruf agar pemuda bisa bebas melihat dunia Indonesia Sebelum Tri Koro Dharmo berdiri, sebetulnya sudah ada perkumpulan pemuda lainnya yaitu Perhimpunan Indonesia. Beberapa tokoh yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia antara lain Tjipto Mangoenkoesoemo, Soewardi Soerjaningrat Ki Hajar Dewantara, Sutan Sjahrir, dan Mohammad Hatta. Namun, Perhimpunan Indonesia yang dibentuk pada 1908 belum menunjukkan peran aktifnya di Indonesia karena hanya sebatas perkumpulan mahasiswa yang belajar di Belanda. Baca juga Peringatan Sumpah Pemuda, Wapres Ingin Pemuda Berperan Aktif Atasi Pandemi Covid-19 Organisasi itu baru mulai bergerak setelah para mahasiswa Perhimpunan Indonesia kembali ke Indonesia. Mereka mulai menyadari akan tujuan bersama dan mengurangi perpecahan yang disebabkan perbedaan suku bangsa dan agama. Kongres Pemuda Buku 45 Tahun Sumpah Pemuda 1974 yang diterbitkan oleh Museum Sumpah Pemuda menyebutkan banyak perkumpulan pemuda kedaerahan yang muncul setelah berdirinya Tri Koro Dharmo atau Jong Java. Selain Perhimpunan Indonesia, terdapat pula Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islaminten Bon, Pemuda Kaum Betawi, Pemuda Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI dan masih banyak lainnya. Baca juga Peringatan Ke-92 Sumpah Pemuda, Wapres Harap Jadi Inspirasi dan Energi Mereka merasa membutuhkan dukungan untuk bisa bersatu demi kemerdekaan. Muncul inisiatif untuk bisa menggabungkan dari para perhimpunan pemuda ke dalam sebuah musyawarah besar yang kemudian dikenal dengan Kongres Pemuda. Kongres Pemuda I diselenggarakan pada 30 April hingga 2 Mei 1926. Namun, kongres tersebut belum bisa menyatukan persatuan karena masih kuatnya ego kedaerahan. Mereka pun menyadari bahwa ego kedaerahan tersebut akan mempersulit Indonesia untuk bersatu dan berjuang melawan penjajahan. Akhirnya, pada 27-28 Oktober 1928, para pemuda kembali berkumpul untuk menggelaar Kongres Pemuda II. Baca juga Lurah di Jakarta Diimbau Adakan Kegiatan Kepemudaan untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda Kongres Pemuda II itu menghasilkan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda. Deklarasi pun dilakukan dan kelak dikenal dengan nama "Sumpah Pemuda". Istilah "Sumpah Pemuda" itu pun tidak muncul dalam putusan kongres melainkan diberikan setelahnya. Adapun Hari Sumpah Pemuda yang jatuh tiap 28 Oktober ditetapkan pada masa Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 315 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jakarta - Sumpah pemuda merupakan momen penting bagi sejarah bangsa Indonesia. Momen tersebut menjadi penanda komitmen tegas untuk arah perjuangan bangsa, yang diikrarkan oleh para pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Isi teks sumpah pemuda itu sangat menarik untuk kita gali peran pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan, tentu harus dimaknai oleh suatu bangsa. Alhasil dengan adanya peritiwa bersejarah itu, maka setiap tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai "Hari Sumpah Pemuda".Nah, detikers sudah tahu belum isi teks sumpah pemuda yang diikrarkan oleh para pemuda bangsa? kalau belum, simak isi teksnya di bawah ini ya!"Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.""Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yanng satu, bangsa Indonesia.""Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia."Seperti dikutip dari e-modul Kemendikbud "Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket A Setara SD/MI Kelas VI" karya Suci Fajar Rizky, tiga ikrar teks sumpah pemuda tersebut, memiliki makna dalam persatuan pertama bertanah air satu, "Tanah air Indonesia", hal ini menunjukan tentang semangat persatuan yang tinggi para pemuda dalam untuk memperjuangkan ikatan bangsa kedua yang menyatakan berbangsa yang satu, "Bangsa Indonesia". Satu Menggambarkan makna dari semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya, berbeda-beda tapi tetap adalah banyaknya keberagaman agama, budaya, adat istiadat, dan suku yang ada, namun tetap menjadi satu kesatuan dalam ikatan Bangsa ketiga yang menyatakan menjunjung bahasa persatuan, "Bahasa Indonesia". Menandakan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempersatukan bangsa. Seperti diketahui bangsa kita memiliki suku dengan bahasa daerah yang sangat beragam. Dengan adanya Bahasa Indonesia, dapat menjadi alat komunikasi dalam Sumpah PemudaBerikut merupakan sejarah dari sumpah pemuda, bersumber dari buku "Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan" karya Lukman Surya Saputra, Ida Rohayani, dan semangat pemuda bangsa Indonesia ini ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo 1908, yang mendorong munculnya berbagai organisasi pemuda lainya seperti Trikoro DharMmo TK 1915 kemudia TK berubah nama menjadi Jong Java 1918, Jong Sumateranen 1917, Jong Ambon 1918, Jong Minahasa 1918, Jong Celebes 1919, Sekar Rukun 1919, Jong Bataks Bond 1925, dan Jong Betawi 1927.Berbagai organisasi pemuda di atas, kemudian mengadakan kongres pemuda. Tujuan diadakannya kongres pemuda Indonesia adalah untuk memajukan paham pemersatu bangsa dan mempererat hubungan antara pemuda dengan bangsanya. Kongres pemuda ini lah yang mendorong lahirnya Sumpah Pemuda I 1926Kongres pemuda I diselenggarakan di Yogyakarta, dalam kongres ini pemuda berhasil merumuskan dasar-dasar keputusan, dalam dua kesepakatan itu antara laina. Cita-cita semua pemuda Indonesia, untuk memerdekakan Perkumpulan pemuda dijadikan upaya untuk mengumpulkan persatuan organisasi pemuda dalam satu Pemuda II 1928Kongres pemuda II digagas oleh oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI, dan dihadiri oleh berbagai wakil dari organisasi pemuda II ini diselenggarakan dalam tiga sesi di tiga tempat berbeda, diantaranyaRapat pertama diselenggarakan pada 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond KJB. Ketua PPPI Sugondo Djojopoespito, dalam sambutannya mengungkapkan harapan dengan adanya kongres ini, dapat memperkuat semangat persatuan para pemuda. Setelah itu, dilanjutkan dengan uraian dari Moehammad Yamin, yang menyebutkan lima faktor yang bisa memperkuat hubungan persatuan pemuda Indonesia, yakni sejarah, bahasa, hukum adat-istiadat, pendidikan, dan kedua diselenggarakan pada 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop. Rapat kedua diisi oleh Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, dengan memfokuskan bahasan mengenai masalah pendidikan. Rapat ini menegaskan bahwa setiap anak haruslah mendapat pendidikan kebangsaan, dan juga didikan secara ketiga, diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubgebouw. Rapat ini diisi oleh Sunario sebagai pembicara, yang menjelaskan tentang pentingnya nasionalisme dan merupakan nama-nama panitia dari acara rapat kongres pemuda Ketua Soegondo Djojopoespito PPPI Wakil Ketua Djoko Marsaid Jong Java Sekretaris Moehammad Yamin Jong Sumateranen Bond Bendahara Amir Sjarifuddin Jong Bataks Bond Pembantu Djohan Mohammad Tjai Jong Islamieten Bond, R. Katja Soengkana Pemoeda Indonesia, Senduk Jong Celebes, Johanes Leimena Jong Ambon, dan Rochjani Soe'oed Pemoeda Kaoem BetawiRumusan isi teks Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin, dan pada momen Sumpah Pemuda juga, untuk pertama kalinya lagu kebangsaan Indonesia Raya karya Supratman, diperdengarkan dan dipublikasikan dalam surat kabar Sin itu tadi penjelasan tentang isi teks Sumpah Pemuda lengkap dengan makna dan sejarahnya. Semoga bisa membangkitkan semangat persatuan bangsa detikers ya! Simak Video "Rayakan Sumpah Pemuda dengan Tanam Terumbu" [GambasVideo 20detik] pal/pal
meskipun peristiwa sumpah pemuda sudah lama berlalu tetapi